Ancaman kejahatan transnasional merupakan salah satu bentuk
ancaman keamanan bagi negara saat ini. Salah satu bentuk ancaman
transnasional yaitu perompakan yang terjadi di Laut Sulu-Sulawesi.
Ancaman ini mengancam tiga negara yang beririsan langsung dengan
kawasan ini yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Ketiga negara ini telah
melakukan kerja sama trilateral untuk mengatasi hal ini dalam kerangka
Trilateral Cooperative Arrangement. Salah satu bentuk kerja sama ini yaitu
Latihan Darat Bersama Indomalphi, namun masih terdapat persoalan
terkait kebijakan dan juga rasa kepercayaan yang dimiliki oleh ketiga
negara ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerja sama trilateral
aspek darat Indomalphi dan menganalisis diplomasi pertahanan Indonesia
dalam kerja sama ini. Penelitian ini menggunakan teori keamanan non
tradisional, kejahatan transnasional, kerja sama trilateral, regional security
complex theory, kepentingan nasional, dan diplomasi pertahanan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus
serta teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerja sama telah
dilaksanakan namun masih memiliki beberapa kendala terkait SOP dan
juga jumlah personel yang diharapkan serta terkait keberlanjutan
pelaksanaan kerja sama ini. Dalam diplomasi pertahanan, masih terdapat
ketidakterbukaan ketiga negara dalam pelaksanaan kerja sama ini serta
kendala terkait komunikasi yang dilakukan. Di masa depan diharapkan
ketiga negara dapat menyusun landasan-landasan SOP kerja sama yang
jelas dan juga membentuk berbagai upaya kerja sama untuk
meningkatkan keterbukaan antara ketiga negara untuk mendukung ketiga
negara mengatasi masalah perompakan di Laut Sulu-Sulawesi

Kata kunci : Kerja sama, Trilateral, Indomalphi, Aspek Darat, Perompakan,
Laut Sulu-Sulawesi.