Masifnya penyebaran paham radikalisme di Daerah Istimewa Yogyakarta
menjjadi salah satu sebab, mengapa kondisi sosial di Yogyakarta menjadi tidak
kondusif. Korem 072/PMK sebagai salah satu unsur kekuatan pertahanan yang
berada di wilayah Yogyakarta bersama aparat Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta lainnya memiliki kewajiban untuk bekerjasama guna menangkal
penyebaran paham radikalisme yang lebih buruk lagi, Adapun tugas pokok
Korem 072/PMK adalah menyelenggarakan pertempuran dan pembinaan
territorial dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam IV/DPN.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana Strategi Korem 072/PMK
dalam Membangun Kesiapan Pertahanan Berbasis Kesemestaan guna
Menangkal Ancaman Radikalisme di Daerah Istimewa Yogyakarta, metodelogi
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif deskriptif
analisis dengan desain penelitian fenomenologi, dengan sumber data dari
observasi, wawancara dan dokumentasi serta beberapa teori yang mendukung
dalam penelitian, juga studi pustaka dari beberapa literatur terkait dan hasil
penelitian dari beberapa peneliti terdahulu yang relevan. Pengolahan data dalam
penelitian ini menggunakan model atraktif Miles, Huberman dan Saldana, dengan
hasil penelitian dalam kesimpulan, bahwa dalam membangun kesiapan
pertahanan berbasis kesemestaan guna menangkal ancaman radikalisme,
Korem 072/Pamungkas harus meningkatkan pembangunan pada 3 elemen
kesemestaan, yang terdiri dari: Kerakyatan, Kesemestaan dan Kewilayahan.
Dengan pola Pembinaan Kesadaran Bela Negara yang tepat dan terukur serta
kerjasama yang terjalin baik dengan aparat Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta di setiap kewilayahan, maka penyebaran paham radikalisme akan
dapat diminimalisir.