Brigade Infanteri 4-Marinir/BS merupakan Brigade Infanteri yang ada di jajaran Korps
Marinir dan langsung di bawah Komando Komandan Korps Marinir (Dankormar). Brigif 4Mar/BS
memiliki nilai strategis tersendiri sebagai kekuatan terpusat yang berada di daerah. Sebagai kekuatan militer
dalam mendukung operasi tempur, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan alutsista dalam konteks pertahanan modern menjadi ujung tombak dalam upaya mempertahankan kedaulatan wilayah negara, yang dalam penelitian ini difokuskan pada modernisasi Kendaraan Tempur Tank Amfibi PT-76 di Brigif 4-Mar/BS. Realitas terkait dengan Kendaraan Tempur Tank Amfibi yang dimiliki oleh Brigif 4-Mar/BS saat ini adalah masih belum optimalnya Kendaraan Tempur Tank Amfibi PT-76 dalam operasi tempur, khususnya menyangkut alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana Strategi Modernisasi Kendaraan Tempur Amfibi Korps Marinir Brigif 4-Mar/BS Dalam Mendukung Operasi tempur Guna
Menjaga Wilayah Pertahanan Pantai, serta menganalisis efektifitas modernisasi Kendaraan Tempur Korps Marinir dan upaya dalam mendukung operasi tempur guna menjaga wilayah pertahanan pantai. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan teori strategi yang terdiri dari tiga unsur yaitu Means, Ways, dan End dan teori IITCA (Integrative, Interactive, Transparancy, Controlling, Accountability). Data diperoleh dari wawancara di Kementerian Pertahanan, KKIP, Kormar
dan Brigif 4-Mar/BS. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa efektifitas kendaran tempur Tank Amfibi dalam operasi tempur guna menjaga wilayah pertahanan pantai di Brigif 4Mar/BS saat ini belum optimal perlu adanya strategi modernisasi kendaran tempur Amfibi Tank PT-76 yang beroperasi di Brigi f4-Mar/BS dengan upaya Kendaraan Tempur Tank amfibi PT-76 perlu mendapatkan rekondisi. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian
ini adalah perlu digantinya Tank-76 di Brigif 4-Mar/BS dengan Tank BMP-3F yang sudah dimiliki Korps Marinir saat ini dalam mendukung operasi tempur guna menjaga wilayah pertahanan pantai sesuai dengan kebutuhan pengembangan strategi modernisasi.