Pengenalan sistem Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) di TNI
Angkatan Laut menjadi salah satu prioritas dalam pemenuhan alat utama sistem
kesenjataan karena manfaat dan melalui komplementaritasnya bahwa sistem ini
mampu membawa berbagai skenario misi operasi, ini memungkinkan secara
khusus pengurangan substansial dalam biaya operasi dan keamanan
personelnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui layanan ISR
PTTA dalam mendukung strategi pertahanan laut melalui konsep deterrence by
detection dengan menggunakan Kill Chain 6 kriteria (find, fix, track, target,
engage, dan asses) atau biasa disebut sebagai Model F2T2EA. Setelah
diperbaiki, ditemukan 5 langkah dengan menggabungkan kriteria track dan
target, sehingga menjadi fase F2TEA. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan quasi-qualitative design (QQD), data yang diperoleh dari para
informan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik manual data
analysis procedure (MDAP) kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ISR
pesawat udara tak berawak memiliki kemampuan untuk menemukan dan
menentukan lokasi target, memastikan dan menetapkan posisi target, memantau
pergerakan dan aktivitas target, memanfaatkan sistem yang ada untuk mengunci
keberadaan target dan menilai target dalam rangka pencegahan dengan deteksi
untuk meminimalisir adanya ancaman dan menjaga kedaulatan wilayah perairan
Indonesia. Strategi pencegahan dengan deteksi ini didukung oleh adanya
pengaruh dari operasional ISR PTTA sebesar 47.6%, hal ini menandakan bahwa
seiring dengan meningkatnya operasional ISR PTTA maka berpengaruh pada
peningkatan keberhasilan strategi pencegahan dengan deteksi di masa
mendatang.