Supriyono

Dewasa ini, ancaman yang dihadapi oleh negara Indonesia semakin sulit
untuk di deteksi, karena ancaman oleh pengaruh oleh lingkungan strategis
dan perkembangan zaman. Ancaman yang akan di hadapi oleh negara
Indonesia bukan hanya ancaman militer, tetapi juga ancaman hibrida
contohnya seperti terorisme, narkoba, transnational crime, bencana alam,
dan termasuk juga ancaman dari gerakan-gerakan radikal, sampai masalah
disintegrasi bangsa. Untuk itu, pertahanan merupakan salah satu aspek
yang sangat penting untuk keberlangsungan suatu negara. Indonesia
sebagai negara kepuluan terbesar di dunia, tidak akan cukup jika hanya
mengandalkan komponen utama ketika negara berada dalam kondisi
darurat. Untuk itu, pembentukan Komponen Cadangan merupakan salah
satu urgensi dalam menyiapkan pertahanan Indonesia sekaligus
menyiapkan kekuatan militer di masa damai. Komponen Cadangan juga
telah menjadi progam pembangunan kekuatan militer negara-negara besar,
seperti USA, Inggris, China hingga Korea. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk menganalisa pembentukan Komponen Cadangan Matra Laut
di Jakarta yang dapat memperkuat strategi pertahanan laut. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pebentukan Komponen Cadangan di Jakarta dapat berimplikasi terhadap
pertahanan negara dan sudah sesuai dengan sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) dengan melibatkan seluruh
warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Dengan adanya
Komponen Cadangan di harapkan akan menjadi efek gentar (deterrence
effect) yang ampuh untuk menghalangi keinginan negara lain melakukan
konfrontasi dan agresi. Dalam menghadapi ancaman hibrida, mobilisasi
Komponen Cadangan akan menunggu komando presiden, Komponen
Cadangan akan bersinergi dengan TNI AL sesuai dengan tupoksinya dalam
menghadapi ancaman hibrida di laut.