Masyarakat pemeluk kepercayaan minoritas merupakan penganut kepercayaan dengan jumlah terkecil di suatu kelompok. Penganut kepercayaan minoritas di Kota Surakarta masih mengalami perilaku diskriminasi dilihat dari kasus-kasus yang terjadi sejak tahun 2018. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor atau variabel diantaranya stereotip, prasangka, dan perasaan rendah diri. Tujuan penelitian ini yakni untuk menguji dan menganalisis hipotesis dari variabel penelitian yang berpengaruh terhadap perilaku diskriminasi masyarakat penganut kepercayaan minoritas sehingga berimplikasi pada terwujudnya keamanan nasional dengan kehidupan bermasyarakat yang damai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan korelasional. Sampel penelitian merupakan 400 orang warga Kota Surakarta. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling kepada 517.887 orang sebagai populasi yang merupakan warga Kota Surakarta. Hasil penelitian yang diperoleh yakni: (1) stereotip berpengaruh secara positif terhadap perilaku diskriminasi masyarakat minoritas sebesar 17,6% (2) prasangka berpengaruh secara positif terhadap perilaku diskriminasi masyarakat minoritas sebesar 6,3% (3) perasaan rendah diri berpengaruh secara positif terhadap perilaku diskriminasi masyarakat minoritas sebesar 23% (4) stereotip, prasangka, dan perasaan rendah diri secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap perilaku diskriminasi masyarakat minoritas sebesar 13,4%. Saran praktis penelitian ini diantaranya: (1) untuk warga Surakarta supaya lebih banyak berinteraksi di masyarakat; (2) untuk Pemerintah supaya mendukung dengan memfasilitasi program pertemuan antarumat beragama; (3) untuk Dinas Sosial supaya memberikan penyuluhan terkait pencegahan konflik sosial; (4) untuk Dinas Pendidikan supaya memberikan pendidikan toleransi antarumat beragama di sekolah. Saran untuk penelitian lanjutan adalah melibatkan variabel lain yang terkait dengan diskriminasi seperti persaingan, mekanisme pertahanan diri, dan lainnya (Linda, 2011).

Kata kunci: stereotip, prasangka, perasaan rendah diri, dan perilaku diskriminasi minoritas.