Keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme mengalami peningkatan sejak 2016. Kondisi ini diikuti dengan adanya perubahan peran perempuan dari aktor pendukung yang menjalankan tugas domestik menjadi aktor utama yang ikut dalam aksi penyerangan seperti bom bunuh diri. Transformasi peran perempuan dalam kelompok terorisme ini menimbulkan ancaman keamanan baru karena aksi teror yang melibatkan perempuan sering kali tidak terdeteksi oleh masyarakat dan petugas keamanan sehingga menimbulkan efek kejutan yang lebih dahsyat. Kondisi tersebut menjadi masalah utama dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme serta strategi pemerintah dalam mencegah meningkatnya keterlibatan perempuan dalam aksi teror. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengupulan data melalui wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Data diperoleh dari unsur kementerian/lembaga dan akademisi yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan terlibat dalam aksi terorisme didorong oleh faktor ideologi, faktor psikologis, faktor propaganda feminisme jihadi, dan faktor media sosial. Keseluruhan faktor tersebut membentuk pola penyerangan baru yang saat ini digunakan oleh ISIS. Pemerintah melakukan strategi pencegahan melalui beberapa program, diantaranya membentuk kegiatan perempuan sebagai pelopor perdamaian yang dilaksanakan oleh FKPT BNPT, melibatkan agen perempuan dalam deradikalisasi, mensosialisasikan konsep moderasi beragama serta penguatan ketahanan keluarga. Guna mengoptimalkan upaya pencegahan keterlibatan perempuan dalam terorisme, maka perlu dilakukan model kerjasama kolaboratif antar lembaga secara berkesinambungan yang diimplementasikan melalui pembentukan Dewan Keamanan Nasional (DKN). Penelitian lebih lanjut direkomendasikan guna menganalisis peran aktif dari masyarakat umum termasuk organisasi masyarakat.


Kata Kunci : Keterlibatan, Perempuan, Terorisme, Strategi Pencegahan, Keamanan Nasional