Penelitian ini akan berusaha mencari strategi dalam upaya deradikalisasi berbasis komunitas di Indonesia. Permasalahan deradikalisasi merupakan masalah yang sampai saat ini belum mendapatkan titik terang pemecahan. Upaya yang sejauh ini dilakukan, belum dapat menjangkau seluruh mantan Narapidana kasus teror (napiter) yang jumlahnya sangat banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah strategi baru agar pelaksanaan deradikalisasi dapat berjalan dengan lebih optimal dan mampu menyentuh mayoritas eks Napiter. Pendayagunaan komunitas sebagai fasilitator deradikalisasi dapat menjadi pilihan yang strategis. Komunitas merupakan organ masyarakat yang paling dekat dengan eks Napiter ketika telah selesai menjalani masa hukumannya. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model fenomenologi. Sumber data didapatkan dari proses wawancara, observasi, dan studi literatur. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan model tematik. Proses validasi dilakukan dengan cara triangulasi yakni melalui perbandingan data yang berasal dari berbagai sumber penelitian yang ada. Hasil penelitian mendapati bahwa komunitas sosial berpotensi untuk lebih efektif dalam menanggulangi radikalisme karena secara langsung bersentuhan dengan eks napiter dalam konteks masyarakat. Sayangnya, program perbantuan komunitas oleh stakeholder seperti BNPT masih belum terlalu optimal, karena BNPT masih banyak melakukan proses deradikalisasi yang konvensional, dan kurang terlibat dalam proses deradikalisasi di luar lapas.

Kata Kunci: strategi, deradikalisasi, komunitas, penyelesaian konflik kekerasan