Alutsista udara guna mendukung misi kemanusiaan dan penanganan kebencanaan di tanah air didominasi dengan armada pesawat dengan tipe mesin turboprop. Di lain sisi pengurangan emisi lingkungan di udara erat kaitannya dengan efisiensi suatu mesin pesawat, dimana semakin tinggi temperatur pembakaran maka akan semakin efisien dengan emisi bahan bakar yang minimal. Bilah turbin merupakan salah satu komponen mesin pesawat yang beroperasi pada temperatur tinggi yakni 9000C–12000C. Sehingga bilah turbin pesawat diharapkan semakin memiliki ketahanan secara sifat fisik serta oksidasi temperatur tinggi. Penelitian ini melakukan pengembangan material baru yang menjadi fundamental dalam industri pertahanan dengan berfokus pada aplikasi bilah turbin pesawat bertipe mesin turboprop, dimana memiliki nilai turbine inlet temperature (TIT) pada 10950C dengan pemaduan material berbasis Mo-Si-Al. Guna meningkatkan ketahanan oksidasi material MoSi2 yang memiliki titik leleh tinggi yakni 20300C, maka dilakukan pemaduan dengan unsur Aluminium (Al) yang memiliki kemampuan untuk membentuk lapisan pelindung oksidasi dalam bentuk protektif alumina(Al2O3). Terdapat 4 (empat) komposisi paduan MoSi2 mengandung 0, 1, 3, dan 5 % berat Al yang disiapkan dengan teknik pemaduan mekanis dan spark plasma sintering (SPS). Dari hasil analisis pengujian yang meliputi uji densitas, uji kekerasan dan uji oksidasi temperatur tinggi yakni pada temperatur 11000C, direkomendasikan bahwa material MoSi2 dengan paduan 3 % berat Al merupakan komposisi paduan yang paling menjanjikan karena memiliki kekerasan yang tinggi dengan densitas yang rendah, serta memiliki ketahanan oksidasi terbaik pada temperatur 11000C.