Energi nuklir mempunyai manfaat yang besar, namun seiring pemanfaatannya mempunyai bahaya yang disebut dengan kedaruratan nuklir. Penanggulangan kedaruratan nuklir diperlukan sumber daya pertahanan untuk melakukan tindakan yang cepat dan tepat. Permasalahan penelitian tentang sinergi dan strategi pemanfaatan sumber daya Kompi Zeni Nuklir Biologi dan Kimia (Kizinubika) dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran Badan Riset dan Inovasi Nasional (DPFK BRIN) dalam menghadapi kedaruratan nuklir guna mendukung pertahanan negara. Tujuan penelitian menganalisis sinergi dan strategi pemanfaatan sumber daya Kizinubika dengan Bapeten dan DPFK BRIN dalam menghadapi kedaruratan nuklir guna mendukung pertahanan negara. Penelitian menggunakan metode kuasi kualitatif. Data dianalisis secara kualitatif didukung data kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh nilai skor Internal Strategic Factor Analisis Summary (IFAS) 3,22 yang merupakan penjumlahan faktor kekuatan 2,26 dengan kelemahan 0,96. Nilai skor External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS) 2,77 yang merupakan penjumlahan faktor peluang 1,65 dengan ancaman 1,12. Kesimpulan penelitian bahwa sinergi pemanfaatan sumber daya Kizinubika dengan Bapeten dan DPFK BRIN belum sinergi karena secara umum pemanfaatan sumber daya bersama masih kurang dan pada sumber daya pendidikan belum dilakukan. Hasil analisis Strengths Weakness Opportunities and Threats (SWOT) diperoleh strategi saat ini Strenghts - Oppurtunities. Hasil analisis peneliti, strategi terbaik Strenghts - Threats adalah mengoptimalkan peran sumber daya manusia (SDM) dan peralatan Kizinubika melalui kegiatan latihan guna meyakinkan Bapeten dan DPFK BRIN untuk membuat Memorandum of Understanding dengan Tentara Nasional Indonesia, memaksimalkan pelatihan dalam membentuk SDM profesional dalam melaksanakan pemeliharaan peralatan guna meminimalkan kerusakan, dan mengggunakan peralatan secara intensif guna meminimalkan kerusakan.