Peran PT Pindad (Persero) sebagai industri pertahanan nasional dituntut memproduksi lebih banyak Panser Anoa 6x6 yang termasuk alpalhankam karena belum memenuhi postur ideal MEF TNI. Rantai pasok produksi Panser Anoa 6x6 di PT Pindad (Persero) merupakan risiko dalam setiap proses bisnisnya. Oleh sebab itu, analisa risiko dan rancangan mitigasi perlu dilakukan untuk memitigasi risiko atau gangguan yang berpeluang timbul pada rantai pasok produksi Panser Anoa 6x6 tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis risiko pada proses rantai pasok produksi Panser Anoa 6x6 serta mengupayakan mitigasi risiko yang prioritas dilakukan terlebih dahulu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuasi eksperimen. Data dan informasi yang didapat, dipetakan menggunakan Supply Chain Operations Reference (SCOR) model dan dianalisis menggunakan House of Risk (HOR) model. Selain itu, penulis menggunakan prinsip Pareto 80-20 untuk menyortir kejadian risiko yang teridentifikasi dan penyebab risiko. Jumlah risiko teridentifikasi dalam penelitian ini sebanyak 15 kejadian risiko dan 36 penyebab risiko. Hasil pengolahan data yaitu terdapat 4 penyebab risiko yang signifikan dengan persentase kumulatif 23,84%. Kemudian diusulkan 8 mitigasi risiko untuk dilakukan terlebih dahulu sebagai tindakan pencegahan timbulnya penyebab risiko dalam rantai pasok produksi Panser Anoa 6x6. Mitigasi dengan nilai rasio keefektifan terhadap kesulitan (ETD) tertinggi adalah 7911,89 untuk mitigasi ketiga (PA3) yaitu, membangun komunikasi secara efektif dengan konsumen terkait spesifikasi produk.