Secara umum masalah pokok penelitian ini lahir dari suatu kenyataanbahwa UU No. 3 Tahun 2002 khususnya tentang Sistem PertahananNegara dalam menghadapi ancaman nonmiliter belum dilaksanakanProvinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu wilayah negaraIndonesia yang berbatasan dengan negara Malaysia yang rawan terjadancaman nonmiliter. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisisterjadinya ancaman nonmiliter di wilayah perbatasan darat KalimantanBarat-Malaysia; (2) Menganalisis kesiapan pertahanan nirmiliter dalammenghadapi ancaman nonmiliter di wilayah perbatasan darat KalimantanBarat-Malaysia.; dan (3) Menganalisis kebijakan Kemhan untukmendorong terwujudnya pertahanan nirmiliter dalam menghadapancaman nonmiliter di wilayah perbatasan darat Kalimantan BaratMalaysia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisisdata kualitatif dan analisis kebijakan publik. Dari hasil penelitian diperolehkesimpulan bahwa faktor penyebab utama terjadinya ancaman nonmiliterdi wilayah perbatasan darat Kalbar-Malaysia adalah faktor ekonomiAncaman ekonomi akan berakibat kepada munculnya ancaman ideologipolitik, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum dan bahkan legislasisehingga harus segera diatasi dengan pembangunan ekonomi untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. Tidak bisa dipungkiri bahwa K/L belum siap menghadapi ancaman nonmiliter dwilayah perbatasan darat Kalbar-Malaysia. Sementara itu kebijakan yangtelah dilakukan oleh Kemhan dalam mendorong terwujudnya pertahanannirmiliter di wilayah perbatasan darat Kalbar-Malaysia belum maksimakarena kebijakan tersebut belum tersinergi dengan kebijakan K/L di luarbidang pertahanan terutama dalam hal sosialisasi peraturan perundangundangan. Di samping itu, penelitian juga menghasilkan modepertahanan nirmiliter yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagKemhan, K/L dan Pemda dalam perumusan kebijakan pertahanannirmiliter sesuai tugas dan fungsi masing-masing.