Negara wajib melindungi keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap warga negaranya dari segala bentuk ancaman, baik militer, nonmiliter, dan hybrida. Pandemi Covid-19 merupakan ancaman nonmiliter yang dinyatakan sebagai bencana nonalam akibat perbuatan manusia. Hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia terdampak kasus Covid-19, termasuk Kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan. Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah, namun tingkat partisipasi masyarakat masih rendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses penanggulangan pandemi Covid-19 berbasis masyarakat, bentuk partisipasi masyarakat, dan ketahanan wilayah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif eksploratif dengan metode pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan hasil penelitian ini memunjukkan proses penanggulangan pandemi covid-19 berbasis masyarakat yaitu a) pemilihan komunitas dan identifikasi risiko; b) membangun pemahaman dan hubungan masyarakat; c) edukasi dan penyampaian informasi; d) perencanaan berbasis masyarakat; e) pembagian tugas dan tanggung jawab; f) implementasi tindakan pengurangan risiko; g) pemantauan dan evaluasi partisipatif. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat selama pandemi membuktikan bahwa modal sosial masyarakat masih ada. Bentuk partisipasi masyarakat Kota Palopo yaitu bahan pokok, uang tunai, APD, tenaga, keahlian, dan pemikiran. Penanggulangan pandemi Covid-19 dengan melibatkan partisipasi masyarakat memberikan dampak terhadap ketahanan wilayah yang ditunjukkan terkendalinya Covid-19, serta pulihnya keberlangsungan hidup masyarakat. Kesimpulan penelitian ini yaitu proses penanggulangan pandemi Covid-19 berbasis masyarakat dan bentuk partisipasi masyarakat pada tingkatan partsipasi kerja sama (partnership). Penanggulangan pandemi Covid-19 berbasis masyarakat mampu mendukung ketahanan wilayah.