Negara kepulauan seperti Indonesia memiliki banyak pantai, pengerahan operasi militer selain perang (OMSP) berupa pendaratan kapal landing ship tank (LST) menjadi operasi penting saat tanggap darurat bencana alam di negara kepulauan, karena jika semua fasilitas hancur, bantuan hanya dapat dikirim dari pulau lain dengan pendaratan kapal LST. Pendaratan pasukan kapal LST memiliki tantangan yang besar karena lokasi operasi yang berada di pesisir pantai, penggunaan data spasial sebagai metode alternatif untuk persiapan dan penentuan strategi untuk lokasi pendaratan kapal LST bisa dilakukan. Salah satu informasi yang terkait dengan lokasi pendaratan kapal LST adalah informasi kedalaman perairan atau batimetri. Tujuan penelitian ini adalah untuk Menganalisa kondisi hidro-oseanografi perairan pantai Waingapu terkait pendaratan kapal LST; Menganalisa kemampuan ekstraksi batimetri berdasarkan metode Satellite Derived Bathymetry (SDB) dari citra Sentinel 2A untuk pendaratan kapal LST; dan Menganalisa lokasi terbaik pendaratan kapal LST berdasarkan hasil analisa SDB. Penelitian dilakukan dengan metode SDB untuk mendapatkan data kedalaman laut dan metode Weighted Linear Combination (WLC) untuk menentukan lokasi pendaratan terbaik dengan menggunakan lima parameter terkait pendaratan kapal LST. Hasil penelitian adalah peta lima parameter yang merepresentasikan kondisi hidro-oseanografi terkait pendaratan kapal LST pada wilayah kajian, hasil uji akurasi citra Sentinel 2A untuk SDB sebesar 32%, dan didapatkan tiga lokasi alur pendaratan rekomendasi di pesisir Waingapu.