Laut Natuna Utara adalah bagian dari wilayah ZEE Indonesia yang berbatasan langsung dengan ZEE Vietnam dan ZEE Malaysia yang menjadikan Laut Natuna Utara rawan akan kegiatan IUU Fishing. Terdapat dua tujuan dari penelitian ini, pertama adalah memprediksi kejadian IUU Fishing dalam satu tahun ke depan menggunakan Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan kedua, memberikan dukungan dalam patroli keamanan laut. Metode penelitian yang dipakai adalah mix methods dengan bantuan software XLStat, ArcGIS Pro dan MAXQDA. Penelitian ini menggunakan data tangkapan kapal IUU Fishing dan data wawancara dari berbagai instansi seperti KKP, Bakamla, Koarmada 1 TNI AL dan Polair. Hasil penelitian menunjukan terdapat 6 Klaster (K1-K6) dengan prediksi selama 1 tahun ke depan (Okt 2021 – Sept 2022), pada K1 diprediksi akan terjadi 8 kasus; K2 diprediksi akan terjadi 12 kasus; K3 diprediksi akan terjadi 15 kasus; K4 diprediksi akan terjadi 6 kasus; K5 diprediksi akan terjadi 2 kasus dan K6 diprediksi akan terjadi 5 kasus. Selanjutnya opsi penanganan yang efektif adalah satu pengadaan kapal coast guard di pelabuhan Natuna untuk patroli dan standby; kedua perlunya alat pemantauan serta pengawasan dini; ketiga, menambah sumber daya manusia sebagai pengawas mulai dari nelayan natuna hingga pemerintah, dalam hal ini instansi yang berwenang; keempat, adanya sinegi patroli antar stakeholder yang berwenang.