Tanah longsor merupakan ancaman bencana yang peringkatnya paling tinggi di Jawa Barat. Kejadian bencana tanah longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada tahun 2021 telah membawa dampak pada kehidupan masyarakat. Tanah longsor tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, namun juga akibat masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian: 1) kerentanan sosial dan 2) kerentanan lingkungan dari daerah studi yakni Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat terhadap ancaman tanah longsor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif dengan subjek penelitian ini adalah masyarakat, dan organisasi pemerintahan daerah terkait di Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kerentanan sosial di daerah studi termasuk dalam kategori rentan (nilai 2,8 pada skala 1-4), karena sebagian besar masyarakat tidak mampu menghadapi ancaman tanah longsor. Adapun dari penilaian kerentanan lingkungan di daerah studi termasuk kelas sedang, dengan parameter luas hutan alam 46,24 ha (antara 25-75 ha). Penggunaan lahan perbukitan ditanami tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan yang rentan mengalami bencana tanah longsor. Walaupun kawasan ini diperbolehkan untuk dibangun pemukiman, akan tetapi pengembang pemukiman harus memperhatikan dan menganalisa kondisi geografisnya. Pembangunan daerah yang dilaksanakan secara terencana, sistemik, bertahap, bertingkat dan berkelanjutan di wilayah rawan bencana akan meningkatkan kompetensi aktor- aktor yang terlibat dan kemampuan masyarakat sehingga dapat meningkatkan ketahanan wilayah.