Satgas Covid-19 merupakan garda terdepan dalam menangani Covid-19 yang diharapkan memiliki kinerja yang maksimal. Namun, Satgas Covid-19 di Kabupaten Banyumas ternyata belum sepenuhnya berjalan secara maksimal. Kondisi demikian dipengaruhi oleh berbagai faktor/variabel diantaranya konflik eksternal, komunikasi, dan manajemen konflik konstruktif. Adapun tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis hipotesis dari variabel-variabel penelitian yang mengarah pada peningkatan kinerja Satgas Covid-19 sehingga berimplikasi pada penanganan pandemi Covid-19 yang maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan korelasional. Data dikumpulkan dari 345 orang sebagai sampel. Sampel dipilih dengan teknik cluster random sampling secara proporsional kepada 2.518 orang sebagai populasi yang tergabung dalam Satgas Covid-19 di Kabupaten Banyumas. Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu: (1) konflik eksternal berpengaruh secara negatif terhadap kinerja Satgas Covid-19 sebesar 41,8 %. (2) komunikasi berpengaruh secara positif terhadap kinerja Satgas Covid-19 sebesar 51,2 %. (3) manajemen konflik konstruktif berpengaruh secara positif terhadap kinerja Satgas Covid-19 sebesar 62,6 %. (4) konflik eksternal, komunikasi, dan manajemen konflik konstruktif secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja Satgas Covid-19 sebesar 64,3 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa konflik eksternal, komunikasi, dan manajemen konflik konstruktif berpengaruh terhadap kinerja Satgas Covid-19, baik secara parsial maupun simultan. Kemudian, saran dari penelitian ini adalah kedepannya perlu dilakukan penambahan variabel di luar dari ke empat variabel ini (seperti kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja, dan lain sebagainya), serta perlu dilakukan teknik eksperimen sehingga menghasilkan penelitian yang bersifat kausalitas.