Konflik Bersenjata Internasional antar dua negara sering kali menimbulkan korban dari warga sipil. Pihak yang berkonflik saat melakukan penyerangan terkadang tidak menerapkan prinsip distinction yang telah diatur oleh hukum humaniter internasional. Salah satu nya adalah apa yang dilakukan oleh Israel kepada penduduk Palestina ketika Israel melakukan okupasi wilayah Palestina. Anak dan Perempuan di Palestina menjadi korban serangan dari Israel yang tanpa pandang bulu ini. Hukum humaniter internasional telah secara jelas dan terperinci mengatur bahwa Anak dan Perempuan mendapatkan perlindungan umum dan khusus. Namun, Israel tetap tidak mengindahkan peraturan ini. Kondisi ini yang menjadi masalah utama dari penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran UNICEF dan UN Women dalam melindungi anak dan perempuan di Palestina pada saat Konflik Bersenjata Internasional antara Israel – Palestina serta mengkaji peran Indonesia dalam membantu mengakhiri kekerasan terhadap anak dan perempuan di Palestina. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melibatkan 9 (sembilan) narasumber. Narasumber berasal dari berbagai pihak seperti Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Kementrian Luar Negeri RI, NGO Indonesia, Ahli Hukum Internasional Palestina dan Penduduk di Palestina. Penelitian ini menemukan bahwa UNICEF telah melakukan beberapa upaya perlindungan tidak langsung kepada anak di Palestina sedangkan UN Women hanya melakukan satu perlindungan langsung. Diplomat Indonesia selalu terus aktif menyuarakan isu Palestina pada setiap pertemuan dunia. NGO Indonesia juga melakukan politik kemanusiaan dengan beberapa pihak untuk mengatakan bahwa Palestina bukan hanya permasalahan umat Islam tetapi permasalahan bersama. Kesimpulan dari penelitian ini upaya UN Women dalam melakukan perlindungan terhadap perempuan di Palestina masih kurang dan Indonesia baik Pemerintah Indonesia, dan NGO Indonesia aktif untuk melakukan tindakan – tindakan agar kekerasan terhadap anak dan perempuan di Palestina tidak terjadi lagi. Dari penelitian ini peneliti memberikan saran agar Masyarakat Internasional bersatu dan berperan aktif untuk membantu menciptakan perlindungan terhadap anak dan perempuan di Palestina. Indonesia juga dapat menjadi insiator pada OKI dan Gerakan Non-Blok bersatu melakukan upaya untuk mengakhiri konflik Israel – Palestina.