Covid-19 menyerang berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia dan Kabupaten Subang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh sikap pada penerapan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penegakan hukum terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan di Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linear berganda. Data didapatkan melalui instrumen berupa kuesioner yang diberikan kepada 400 sampel masyarakat Kabupaten Subang. Hasil penelitian yang diperolah yaitu: 1) sikap pada penerapan peraturan PSBB berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan dengan hasil t-hitung sebesar 13,066 (t-tabel 0,098) dan koefisien regresi sebesar 0,583. 2) penegakan hukum berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan dengan hasil t-hitung sebesar 4,545 (t-tabel 0,098) dan koefisien regresi sebesar 0,135. 3) sikap pada penerapan peraturan PSBB dan penegakan hukum berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan dengan hasil F-hitung sebesar 167,407 (F-tabel 3,02) dan koefisien determinasi sebesar 0,458. Peraturan PSBB merupakan kebijakan yang digunakan untuk menghadapi Covid19 dan penegakan hukum adalah upaya yang dilakukan untuk tegaknya dan berfungsinya peraturan PSBB termasuk di dalamnya protokol kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sikap pada penerapan peraturan PSBB dan penegakan hukum berpengaruh terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan di Kabupaten Subang baik secara parsial maupun simultan. Kemudian, saran dari penelitian ini adalah disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian yang bersifat eksperimen terkait dengan perilaku misalnya apabila mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan maka akan dikenakan denda dengan nominal yang berbeda berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, maupun pekerjaan.