Bandara Internasional merupakan salah satu tempat pelayanan publik
dengan berbagai aktivitas transportasi baik domestik maupun luar negeri. Banyaknya warga baik yang melakukan keberangkatan ataupun
kedatangan dari berbagai wilayah dengan interaksi yang tidak terpantau
dapat berpotensi besar sebagai carrier dari virus Covid-19. Maka dari itu, penanggulangan bencana nasional non-alam Covid-19 perlu dilakukan
penanganan bersama oleh aktor sipil dan militer dimana penggunaan
militer sebagai bentuk operasi selain perang dan pemanfaatan “kapasitas tak terpakai” (idle capacity) di masa damai. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis penerapan protokol kesehatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam pencegahan penularan Covid-19 saat ini; 2) Menganalisis sinergisme antara aparatur sipil dan militer dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif dimana subjek penelitian ini adalah aktoraktor yang terkait dalam penanganan pencegahan penularan Covid-19 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan focal point dalam UN CivilMilitary Coordination. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa koordinasi antara sipil dan militer di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibuktikan dengan adanya upaya bersama satuan KOMBATA (Komunitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta) dengan menjalankan berbagai program yaitu Biosafety Management System, Biosecurity Management System, Airport Health Center, Sentra Vaksinasi, Workforce Protection untuk memperkuat protokol kesehatan dan dan menjaga masyarakat maupun operator operasional Bandara. Dalam hal koordinasi antara aparatur sipil dan militer, adapun 3 elemen penting yaitu information sharing, task division dan planning yang dimana dalam prosesnya menemui hambatan dalam pembagian informasi antara lembaga dengan lembaga maupun lembaga dengan pelaku perjalanan baik domestik ataupun internasional sehingga menjadi tantangan dalam penerapan protokol kesehatan.