Industri pertahanan nasional merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara. Kemampuan industri pertahanan dapat memberikan kontribusi ekonomi secara makro dalam menyediakan lapangan kerja dan menghemat devisa. Selain itu, optimalisasi kemampuan PT.Pindad (Persero) adalah untukmemenuhi kebutuhan Alutsista TNI AD guna tercapainya MEF pada tahun 2024, dan tujuan yang kedua adalah tercapainya kemandirian dalam pengadaan Alutsista TNI di tahun 2029. Penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana kemampuan PT.Pindad (Persero) saat ini dan bagaimana optimalisasi kemampuan PT.Pindad (Persero) dalam pemenuhan Alpalhankam untuk TNI AD. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan industri pertahanan saat ini terkendala oleh kondisi SDM dan teknologi yang belum dapat mendukung efektivitas produksi industri pertahanan. Selain itu, target MEF tahap II pada tahun 2015-2019 yang tercapai secara kumulatif sebesar 62,58%. Selanjutnya, pemerintah telah melakukan berbagai optimalisasi kemampuan industri dengan penguasaan teknologi yang diperoleh dari sumber internal dan sumber eksternal. Selain itu, kebijakan optimalisasi kemampuan industri pertahanan harus diarahkan untuk mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri dan berdaya saing yang dapat mendukung pertahanan dan keamanan negara, serta mendukung pembangunan pertumbuhan ekonomi nasional.