Keamanan internasional merupakan tanggung jawab dari setiap negara. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga keamanan adalah melalui misi pemeliharaan perdamaian. Keterlibatan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian mampu meningkatkan citra militer Indonesia, yang dalam waktu bersamaan juga berimplikasi pada meningkatnya kapabilitas militer Indonesia. Indonesia harus memiliki kekuatan pertahanan yang kuat dan kredibel. Indonesia memerlukan kapabilitas militer dengan postur yang tangguh. Diperlukan tentara yang terlatih dengan kekuatan persenjataan yang modern dan senantiasa siap melaksanakan tugas. TNI bukan hanya berperan sebagai instrumen perang, namun juga sebagai instrumen perdamaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penugasan Kontingen Garuda dapat meningkatkan citra dan kapabilitas militer Indonesia. Penelitian ini dibatasi pada misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) periode 2015-2016. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penugasan Kontingen Garuda mampu meningkatkan citra dan kapabilitas militer Indonesia melalui aktifitas Confidence Building Measure dan Capacity Building yang dilakukan selama penugasan. Citra militer Indonesia telah dipandang baik oleh PBB, kontingen dari negara lain, dan masyarakat setempat. Meskipun demikian, terdapat beberapa oknum yang melakukan pelanggaran ringan selama penugasan. Keterlibatan Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian juga merupakan proyeksi kekuatan pertahanan Indonesia di mata dunia internasional. Peningkatan citra dan kapabilitas militer Indonesia mampu meningkatkan posisi tawar Indonesia di dunia internasional dan mampu menimbulkan efek deterrence yang mampu memperkuat postur pertahanan Indonesia. Peningkatan kapabilitas militer Indonesia melalui misi pemeliharaan perdamaian juga dapat diterapkan untuk menjaga stabilitas keamanan dalam negeri.