Indonesia sebagai negara dengan wilayah perairan terbesar di Asia Tenggara menginisiasi kerja sama pertahanan trilateral maritime patrol Indomalphi dalam rangka menghadapi ancaman yang ada di wilayah perairan Sulu dan Laut Sulawesi. Disisi lain, forum regional terkait pengamanan maritim juga telah banyak diinisiasi. Perspektif ini memunculkan pertanyaan terkait kepentingan dan peran diplomasi pertahanan yang diimplementasikan Indonesia dalam kerja sama trilateral maritime patrol Indomalphi. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis, peneliti mengumpulkan sembilan informan sebagai narasumber wawancara yang menjadi data untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis Miles dan Huberman untuk mengolah dan menarik kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori neorealisme, teori kepentingan nasional, teori diplomasi, dan teori peran. Berdasarkan data yang dianalisis menggunakan metode dan teori tersebut, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi pertahanan berperan sebagai sebuah sarana bagi Indonesia sebagai negara middle power untuk mencapai kepentingan baik dari sisi internal maupun eksternal. Secara internal, diplomasi pertahanan Indonesia dalam kerja sama trilateral maritime patrol Indomalphi berfungsi sebagai (1) langkah dalam mencapai kepentingan keamanan; (2) langkah untuk mencapai kepentingan ekonomi; (3) langkah untuk menjaga kedaulatan negara; dan secara eksternal, diplomasi pertahanan Indonesia dalam kerja sama ini berfungsi sebagai (4) langkah untuk menjaga hubungan baik dengan negara lain untuk mengimplementasikan kerja sama lanjutan diberbagai sektor.