Terorisme merupakan ancaman nyata bagi setiap negara di dunia karena teorisme merupakan kejahatan yang menyerang kemanusiaan dan ancaman nyata bagi kedaulatan suatu negara. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka perlu ditelaah secara ilmiah, mengapa terorisme bisa terjadi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruhjangka pendek dan jangka panjang Kemiskinan, ketimpangan pendapatan, pengangguran dan pendidikan tinggi terhadap aksi serangan terorisme di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data time series tahun 1986-2016 dengan pendekatan model time seriesAutoregressive Distributed Lag (ARDL) bound testing approach to cointegration untuk melihat engaruh jangka panjang dan jangka pendek serta Impulse response functions (IRF) untuk melihat dampak guncangan dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada jangka pendek ketimpangan pendapatan dan pengangguran mempunyai dampak signifikan dan positifterhadap aksi serangan terorisme pada jangka pendek sedangkan pendidikan tinggi mempunyai dampak yang siginifakan dan negatif. Pada jangka panjang kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran mempunyai dampak signifikan dan positif terhadap aksi serangan terorisme sedangkan pendidikan tinggi mempunyai dampak yang siginifakan dan negatif terhadap aksi serangan terorisme. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya maka untuk mengurangi aksi serangan terorisme ini pemerintah harus mengentaskan permasalahan kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan pengangguran serta meningkatkan lulusan pendidikan tinggi di Indonesia.