Beberapa penelitian menunjukan bahwa Indonesia akan kehilangan wilayah daratan akibat kenaikan permukaan laut sebesar 30.120 km2 pada tahun 2050 dan 90.260 km2 pada tahun 2100. Walaupun kenaikan permukaan laut terjadi secara tidak seragam baik pada skala global dan regional, kenaikan ini akan membuat banyak kota di dataran rendah serta pulau-pulau kecil diproyeksikan akan tenggelam pada tahun 2050. Salah satu wilayah Indonesia yang terdampak akan kenaikan permukaan laut adalah Provinsi Kepulauan Riau yang mana provinsi ini merupakan salah satu provinsi strategis yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN. Antara tahun 2002 hingga 2019, terjadi kenaikan permukaan laut sebesar 4,1 mm/tahun di Laut Cina Selatan yang mana lokasi ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis potensi konflik di Provinsi Kepulauan Riau jika kenaikan permukaan laut yang diproyeksikan benar-benar terjadi; (2) menganalisis dampak kenaikan permukaan laut yang diproyeksikan terhadap ketahanan wilayah di Provinsi Kepulauan Riau; dan (3) memberikan rekomendasi mengenai upaya-upaya dalam menjaga ketahanan wilayah Provinsi Kepulauan Riau untuk mengurangi potensi konflik guna menghadapi kenaikan permukaan laut yang diproyeksikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif kuantitatif. Temuan penelitian menunjukan bahwa kenaikan permukaan air laut di Provinsi Kepulauan Riau saat ini dipengaruhi secara kuat oleh perubahan iklim global namun tidak memiliki pengaruh langsung terhadap peningkatan potensi timbulnya konflik maupun guncangan terhadap ketahanan wilayah. Penelitian selanjutnya bisa berfokus untuk menghasilkan rencana kontinjensi dalam menanggulangi dampak kenaikan permukaan laut terhadap potensi konflik dan ketahanan wilayah.