Indonesia dan Australia merupakan negara yang saling berdekatan, namun memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Sejak awal kemerdekaan Indonesia, aspek amity dan enmity antar kedua negara selalu mengalami pasang surut dan berlangsung hingga saat ini. Letak geografis Indonesia dan Australia yang saling berdekatan menyebabkan adanya masalah keamanan yang saling terkait. Hal tersebut kemudian
menjadi tantangan bagi Indonesia dan Australia dalam menghadapi ancaman terorisme yang bersifat transnasional. Di samping pasang surut yang berlangsung dalam hubungan Indonesia dan Australia, sebagai bentuk komitmen kedua negara dalam memerangi terorisme, Indonesia dan Australia akhirnya menyepakati perjanjian kerjasama untuk menanggulangi terorisme. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika hubungan Indonesia dan Australia terkait terorisme dan
menganalisis penyelesaian aksi terorisme antara Indonesia dan Australia melalui Diplomasi Pertahanan Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan 7 narasumber yang berasal dari 5 instansi terkait dan studi literatur. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh dengan teori dan konsep yang digunakan yaitu, Teori Security Complex, konsep Diplomasi Pertahanan, dan Konsep Terorisme. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa aspek amity dalam kerjasama penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Australia lebih besar dibandingkan aspek enmitynya. Meskipun hubungan kedua negara terus mengalami pasang surut, namun kerjasama penanggulang terorisme yang telah disepakati tetap berjalan dengan baik bahkan kementerian dan lembaga yang terkait memiliki hubungan yang sangat erat. Penyelesaian aksi terorisme melalui
diplomasi pertahanan yang dilakukan mencangkupi perjanjian kerjasama, latihan bersama, kunjungan, pertukaran informasi hingga joint investigation.