Detail Cantuman
03 Tesis
POTENSI KONFLIK TENAGA KERJA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI INDONESIA
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menganalisis potensi konflik dan pencegahan konflik tenaga kerja era masyarakat ekonomi Asean (MEA) di Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari pihak pemerintah, serikat pekerja, pengamat ekonomi dan perusahaan. Potensi konflik tenaga kerja era masyarakat ekonomi Asean (MEA) di Indonesia belum bersifat tebuka, tapi konflik dapat terjadi di masa depan berdasarkan pemetaan potensi konflik di lapangan antara lain: 1. Faktor Konflik yakni: a. akar konflik yaitu 1. Internal Indonesia meliputi: a. kebijakan dan aturan pemerintah, b. implementasi kebijakan, c. Pendidikan dan ketidaksiapan SDM Indonesia menghadapi MEA, 2. Eksternal Indonesia meliputi: a. unfair trade, pengiriman tenaga kerja terampil tidak sesuai dengan MRAs, b. Kesepakatan pemberlakuan Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai instrument pembangunan ekonomi Kawasan ASEAN, dalam prakteknya dipersepsikan menimbulkan ketidakadilan bagi I Indonesia, b. Akselelator yaitu serbuan tenaga kerjaa asing karena tarikan investasi asing demi mempercepat pembangunan di bidang infrastruktur seperti tambang, pembangkit listrik dan smelter, c. Pemicu yaitu daya saing tenaga kerja indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara negara anggota Asean lainnya. 2. Aktor Konflik yakni: a. Fungsional
(pemerintah) , b. Provokator (pengusaha dan agent/makelar), c. Kelompok rentan (tenaga kerja lokal). Penanganan Pencegahan konflik tenaga kerja era MEA di Indonesia meliputi enam (6) aktor yang memiliki peran penting selaku stakeholder yaitu: pemerintah pusat dan daerah, pengusaha, dunia usaha, kalangan pekerja, dunia pendidikan dan masyarakat umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Data penelitian didapatkan melalui wawancara, studi pustaka, dan observasi di lapangan. Analisis hasil
penelitian dilakukan dengan teori kerangka dinamis dan pencegahan konflik (Ichsan Malik, 2015) dan Pengukuran eskalasi dengan teori Glasl’s Conflict Escalation Models dengan lima tahapan yaitu: hardening, debat dan polemic, tindakan bukan kata-kata, gambaran dan koalisi dan kehilangan muka.
Ketersediaan
T.13.18.016 | T.13.18.016 | Ruang Referensi Perpustakaan Universitas Pertahanan | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
T.13.18.016
|
Penerbit | Universitas Pertahanan Republik Indonesia : Jakarta., 2018 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Fakultas |
Keamanan Nasional
|
Program Studi |
S-2 Damai dan Resolusi Konflik
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
NIM |
120160103029
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain