Detail Cantuman
04 Disertasi
Pengembangan Diplomasi Pertahanan Indonesia di Negara-Negara Pasifik Selatan Guna Memperkuat Dukungan Integrasi Papua dalam Rangka Menjaga Keutuhan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan merebut kemerdekaan tercapai pada tahun 1945 sehingga keutuhan wilayah Indonesia harus dijaga untuk mencegah disintegrasi bangsa melalui upaya emisahkan diri (secession) atau penentuan nasib sendiri (self-determination). Beberapa gerakan separatisme dilakukan oleh Belanda, PKI, DI/TII, PRRI/Permesta, separatis Aceh, Maluku, dan Riau, meskipun secara perspektif hukum, integrasi Papua sudah tuntas secara de facto dan de jure. Internasionalisasi isu Papua adalah bentuk campur tangan negara-negara dan organisasi regional MSG dan PIF di kawasan Pasifik Selatan. Permasalahan penelitian adalah bagaimana mengembangkan diplomasi pertahanan di Pasifik Selatan dengan cara menentukan prioritas penyelenggaraan diplomasi pertahanan dari perspektif geostrategi dan geokultural, dan pendekatan organisasi regional menggunakan metode kualitatif berlandaskan metode berpikir ilmiah atau methods of scientific thinking. Desain penelitian adalah quasi-qualitative, dengan teknis pengolahan data Nvivo dan teknis analisis data Soft System Methodology. Penyelenggaraan diplomasi Indonesia, sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo, lebih berorientasi ke barat (look west) dan utara (look north) ke kawasan ASEAN, Samudra Hindia, Eropa, dan Afrika. Diplomasi ke Pasifik Selatan sangat minim. Subjek penelitian terdiri dari regulator (DPR RI, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pertahanan), operator (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan PMPP TNI) dan pengamat (akademisi dan dosen). Sumber data primer dan data sekunder diolah agar mendapatkan keabsahan data dan diperkuat dengan proses triangulasi. Kesimpulan penelitian adalah pengembangan diplomasi pertahanan yang bersifat penguatan aktivitas-aktivitas ke timur (look east) di luar negeri ini atau external soft power defense diplomacy, memanfaatkan kedekatan geografi serta kesamaan etnis dan budaya atau soft power defense diplomacy approach, dan dikembangkan melalui pendekatan regional, yaitu kerja sama bilateral memanfaatkan negara ketiga, ASEAN, serta PIF dan MSG atau proxy defense diplomacy.
Ketersediaan
D.11.23.002 | D.11.23.002 | Ruang Referensi Perpustakaan Universitas Pertahanan | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
D.11.23.002
|
Penerbit | Universitas Pertahanan Republik Indonesia : Bogor., 2023 |
Deskripsi Fisik |
30 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Fakultas |
Ilmu Pertahanan
|
Program Studi |
S-3 Ilmu Pertahanan
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Print
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
NIM |
220200201021
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain