Geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas dan di dalamnya di belah oleh tiga ALKI serta sebagai jalur transportasi yang sangat padat dari perspektif pertahanan udara mengandung kerawanan akan potensi ancaman udara. Demikian pula isu geopolitik dan geostrategi di kawasan yang semakin menghangat perlu disikapi oleh negara dengan berbagai upaya termasuk bagaimana Koopsudnas di dalam Sishanudnas agar mampu menangkal dan menangani setiap ancaman udara yang akan terjadi. Namun pada kenyataanya, dalam rangka menegakkan kedaulatan udara NKRI kondisi Sishanudnas saat ini di hadapkan dengan wilayah udara Indonesia yang sangat luas di rasakan masih belum efektif, hal ini di buktikan dengan masih adanya pelanggaran wilayah udara pada kurun 10 tahun terakhir ini. Keterbatasan Sishanudnas tersebut disebabkan oleh beberapa hal terutama masalah postur hanud, sumber daya manusis, tata kelola ruang udara, doktrin dan organisasi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk ancaman udara beserta dampaknya, menentukan tingkat kerawanan dan efektifitas Sishanudnas, merumuskan model Sishanudnas yang Ideal serta menyusun konsep strategi pembangunan Sishanudnas di masa depan. Penelitian ini menggunakan metode kuasi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan cara berpikir deduktif-induktif serta paradigma post positivism. Sedangkan landasan teori yang di gunakan berupa teori klasik kedaulatan negara oleh Jean Bodin, teori strategi Clausewitz maupun teori-teori lainnya yang relevan. Dengan menghasilkan strategi pembangunan Sishanudnas yang tepat melalui beberapa temuan yaitu 9 bentuk ancaman udara,12 layer pertahanan udara nasional, model Sishanudnas nusantara serta 5 prioritas pembangunan, yang apabila di terapkan dapat mewujudkan tegaknya kedaulatan udara NKRI.