Lembaga Adat Minangkabau adalah lembaga perwakilan permusyawaratan dan permufakatan adat tertinggi di Sumatera Barat yang bertugas memasyarakatkan nilai-nilai kearifan lokal di antaranya mencintai adat kebiasaan dan tanah air leluhurnya yang merupakan bagian dari nilai-nilai bela negara. Namun dalam masa kekinian di mana arus informasi berlangsung amat bebas dan masuknya nilai-nilai asing yang banyak bertentangan dengan nilai-nilai setempat, maka lembaga adat kini mengalami berbagai kendala di dalam melakukan pemasyarakatan nilai-nilai kearifan lokal karena adanya benturan nilai-nilai dari luar dengan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi bagian dari nilai sikap bela negara. Ada lima nilai sikap bela nagara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengungkap fenomena terkait fakta-fakta yang menjadi kendala dalam memasyarakatkan nilai-nilai kearifan lokal yang didukung dengan semangat kebangsaan yang kuat untuk kepentingan pertahanan negara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori pemberdayaan, teori pencapaian, teori lembaga adat, konsep bela negara dan teori pertahanan negara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sangat penting mengaktualisasikan nilai dasar bela negara di setiap ruang lingkup masyarakat adat Minangkabau, melalui pemberdayaan lembaga adat dalam pencapaian program bela negara untuk kepentingan pertahanan negara.