Pembangunan postur Koopsud I menjadi hal yang menarik setelah restrukturisasi organisasi Kotama pada tanggal 28 Februari 2022 yang menempatkannya kedalam Koopsudnas. Pembangunan postur Radar dan pesawat tempur menjadi sangat penting karena, Koopsud I mendapatkan tugas baru dalam menegakkan hukum dan mengamankan wilayah udara yurisdiksi di wilayahnya. Pengamanan di wilayah udara yang kritis karena adanya Singapura FIR, MTA-2, klaim sembilan garis putus China dan ALKI I. Beban tugas baru tersebut perlu pembangunan postur Alutsista yang dapat mendukung pilihan strategi yang akan digunakan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa pembangunan postur Alutsista Koopsud I paska restrukturisasi organisasi dan merumuskan konsep strategi dalam tugas mengamankan wilayah udara, ditengah keterbatasan Alutsista. Penelitian ini mengunakan metode diskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pembangunan postur Alutsista Koopsud I dilaksanakan sesuai tahapan pengadaan dalam Renstra, sehingga di lapangan belum ada penambahan Radar dan pesawat tempur. Konsep pembangunan postur yang sesuai untuk Koopsud I adalah pembangunan postur model air law enforcement triangle deployment, yang terdiri dari konsep passive Radar triangle deployment dan fighter triangle deployment. Konsep ini mendukung strategi pencegatan terhadap pesawat pelanggar meskipun dengan Alutsista yang terbatas.