Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan yang 2/3 adalah laut dan sudah pasti banyaknya ancaman yang ada di laut diantaranya melalui informasi berita hoaks tentang kondisi bawah laut Indonesia yang dibuat oleh pihak lawan sehingga diperlukan strategi penangkalan berupa kekuatan dan kehadiran Angkatan Laut yang dapat mengendalikan laut agar laut tidak di pergunakan oleh negara lain (Sea Denial). Minimnya kehadiran TNI AL di bawah laut dikarenakan terbatasnya personel peliput bawah laut berdampak kepada informasi berita menjadi sedikit dan menimbulkan banyaknya informasi yang bersifat hoaks. Diperlukan upaya membangun personel peliput bawah laut yang professional agar menghasilkan harmonisasi penyampaian informasi dan komunikasi yang benar kepada masyarakat sehingga strategi pertahanan laut kita akan menjadi kuat yang akan membawa dampak kepada penguatan pertahanan negara Indonesia melalui penyampaian informasi yang benar tentang kondisi bawah laut Indonesia. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kemampuan personel peliput bawah laut. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh dari para informan yang ditetapkan yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan personel peliput bawah laut dalam mendukung harmonisasi penyampaian informasi dan komunikasi guna memperkuat strategi pertahanan laut masih terbatas dalam hal jumlah personel peliput bawah laut dan kemampuannya sehingga berdampak kepada banyaknya disinformasi berita (hoaks) tentang kondisi bawah laut. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah membangun profesionalisme personel dalam meliput dan menyajikan informasi bawah laut sehingga dapat menangkal berita yang salah (hoaks). tentang kondisi bawah laut negara Indonesia yang dibuat oleh pihak lawan.