Industri propelan pada munisi kaliber kecil merupakan industri stategis, hal ini sesuai dengan data dari Dirjen Pothan dimana kebutuhan propelan pertahun pada munisi kaliber kecil merupakan paling banyak dibutuhkan di Indonesia.Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pengguna tersebut harus dibuat sebuah formulasi propelan yang dapat memenuhi persyaratan pengguna dalam skala miniplant. Penelitian mengenai kemampuan produksi propelan PT. Dahana perlu dilakukan agar dapat mengetahui efektif dan efisien dari produksinya sehingga dapat dilakukan evaluasi dan didapatkan masukan untuk perbaikan kemampuan produksi selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan simulasi sistem proses produksi miniplant propelan PT Dahana di Subang untuk kapasitas 1,5 ton/tahun dalam menghasilkan munisi kaliber kecil (MKK) hampa 5.56 mm untuk memenuhi kebutuhan TNI dan industri pertahanan sehingga dapat menentukan sistem proses produksi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan formulasi teknologi propelan. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan menggunakan simulasi HYSYS. Hasil simulasi diperoleh produk propelan yang dihasilkan 0,194 kg/jam atau 4,646 kg/hari atau jika berjalan dalam satu tahun dihasilkan produk sebesar 1,5 ton/tahun. Produk ini dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan munisi caliber kecil TNI khususnya untuk blank ammunition yang membutuhkan propelan sedikit. Terdapat perbedaan yang signifikan di antara simulasi nyata dengan model simulasi 1, 2, dan 3. simulasi proses yang optimal dan diusulkan adalah Proses Warren L Plunket dengan proses menggunakan mixed acid yaitu HNO3 dan katalis asam H2SO4 karena memiliki kelebihan dalam waktu yang singkat, suhu yang relatif tidak terlalu tinggi dan yield yang dihasilkan lebih besar. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan pengembangan terkait produksi propelan double base dalam rangka mendukung kebutuhan industri pertahanan dan TNI.