Pembangunan kekuatan pertahanan melalui modernisasi sistem persenjataan diharap mampu mengantisipasi dan mengendalikan situasi pertahanan yang sangat kondisional dan fluktuatif. Indonesia dengan bentang wilayah yang cukup luas memerlukan pembangunan kekuatan pertahanan yang tepat, efektif dan efisien berbasis kemandirian nasional, salah satunya melalui upaya pengembangan wahana Pesawat Terbang Tanpa Awak Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) dengan sistem persenjataan berbasis teknologi dalam negeri. Saat ini PTTA MALE dalam tahapan rancangan untuk sistem persenjataan sehingga belum mengakomodir misi kombatan atau kemampuan tempur. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi persyaratan operasi dan menganalisa spesifikasi teknis sistem senjata yang memenuhi kebutuhan pengguna serta membuat rancangan konsep sistem senjata pada PTTA MALE berbasis sistem persenjataan yang sudah dimiliki dalam negeri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi dengan desain penelitian menggunakan penerapan system engineering melalui teknik analisis data House of Quality yang merupakan tahapan pertama penerapan Quality Function Deployment (QFD) dalam melakukan klasifikasi kebutuhan pengguna berdasarkan tingkat kepentingannya. Hasil penelitian didapat skala prioritas dari persyaratan operasi dan spesifikasi teknis sistem senjata dengan nilai Benchmark Performance (BP) tertinggi hingga terendah yaitu beban senjata (84,31%), hulu ledak (80,39%), sistem pemandu (68,63%), sensor (68,63%), jarak target (68,63%), berbasis kemandirian (63,40%), jenis target (63,40%), dan jangkauan ledakan (49,02%). Rancangan konsep disusun berdasarkan acuan nilai skala prioritas dengan penggunaan produk senjata jenis bom buatan dalam negeri yang ditambahkan perangkat cerdas (smart kit) buatan luar negeri sehingga memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menyerang target yang dituju.