Penggunaan senjata mortir saat ini masih digunakan dengan cara konvensional. Dalam melakukan pergeseran pasukan, satuan infanteri kompi bantuan masih membawa senjata mortir dan amunisi dengan cara di panggul. Setiap prajurit diharuskan membawa beban yang berat dalam melakukan pergeseran kedudukan yang mengakibatkan terhambatnya pasukan dalam melakukan manuver di medan pertempuran. Mobile Mortar System merupakan sebuah terobosan yang dapat membantu satuan infanteri kompi bantuan dalam memberikan bantuan daya tempur dengan memiliki kemampuan cepat dan tepat dalam bermanuver pada pertempuran darat. Dalam melakukan perancangan konsep Mobile Mortar System menggunakan metode system engineering process dengan Vee Model Diagram yang telah dilakukan sintesis berdasarkan standar Incose System Engineering. Perancangan konsep diawali dengan melakukan Exploration Concept dan Feasibility Study yang selanjutnya mendefinisikan Operational Requirement berdasarkan hasil wawancara pengguna, Tinjauan kajian teknis dan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan pengguna. Operational Requirement selanjutnya akan menjadi dasar dalam melakukan Requirement and Functional Analysis dengan iterasi yang terus dilakukan sampai mendapatkan Design Requirement and Objective (DR&O) yang sesuai dengan pengguna. Design Requirement and Objective (DR&O) tersebut digunakan sebagai dasar untuk melakukan perancangan konsep pada Mobile Mortar System yang menghasilkan 3D Modeling Design, Architecture, Use Case Diagram serta Initial Technical Spesification.