Terjadinya konflik di Laut Cina Selatan melibatkan langsung Indonesia terhadap kemungkinan konflik bersenjata. Mengacu pada masifnya peperangan wahana udara dan Indonesia yang baru meresmikan pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara perlu menyusun pertahanan udara sistem senjata rudal berdasarkan kebutuhan Arhanud TNI AD. Berkaitan dengan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ancaman militer wahana udara, analisis kebutuhan pengguna, dan persyaratan sistem dalam sistem senjata rudal. Didapatkan bentuk ancaman terhadap pertahanan udara di wilayah IKN Nusantara berupa pelanggaran wilayah udara dari negara perbatasan dan serangan udara akibat konflik sengketa wilayah dengan jenis ancaman Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Medium Altitude Long Endurance (MALE). Dari ancaman tersebut telah dilakukan analisa kebutuhan pengguna menghasilkan tingkat prioritas tertinggi pada karakteristik desain yaitu Radar Early Warning berdasarkan persyaratan pengguna yaitu hit and kill probability tinggi, terjalin interoperabilitas dari tiga matra, dan memiliki kemampuan deteksi dini. Dengan menggunakan pendekatan rekayasa sistem dengan life cycle process yang digunakan merujuk pada Standar ISO 15288, dapat disusun persyaratan sistem pada sistem senjata rudal meliputi Concept of Operation, Architecture Document, dan List of Requirement.