Lokasi Lanud Soewondo yang berada di Kota Medan, tidak lagi ideal bagi penerbangan, khususnya penerbangan militer yang menjadi bagian penting dari sistem pertahanan udara. Rencana pemindahan Lanud Soewondo ke lokasi baru memerlukan kajian aspek kebencanaan dalam rangka mitigasi bencana dan pengurangan risikonya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat potensi bahaya dan kerawanan bencana hidrometeorologi di lokasi baru Lanud Soewondo berbasis data satelit CHIRPS, penerapan metode AHP dan Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif.Data scoring hasil studi pustaka digunakan untuk perhitungan dalam pembobotan AHP.Hasil pembobotan digunakan dalam overlay peta tematik dan disajikan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Kriteria yang digunakan sebagai variabel penilaian potensi bencana dalam penelitian ini adalah kelerengan, curah hujan, tutupan lahan, jenis tanah, jarak dari sungai dan struktur geologi.Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis, diketahui bahwa data curah hujan CHIRPS menunjukkan wilayah Kecamatan Hamparan Perak memiliki curah hujan bulanan kategori rendah, berkisar antara 70-80 mm/bulan. Skor dan pembobotan pada metode AHP memiliki preferensi skor penilaian yang konsisten karna memenuhi persyaratan rasio konsistensi (CR)