Terdapat berbagai macam tantangan yang muncul dari Kawasan Pasifik Selatan, seperti pembangunan Lombrum Naval Base Papua Nugini yang bekerja sama dengan Australia dan Amerika Serikat, isu penggunaan Dermaga Luganville Vanuatu sebagai pangkalan militer China, dan upaya penggalangan dukungan dari negara-negara Pasifik Selatan terkait isu Papua Barat. Berbagai upaya diplomasi dilaksanakan termasuk diplomasi pertahanan. Penempatan Atase Pertahanan Indonesia di Fiji merupakan salah satu bentuk diplomasi pertahanan. Permasalahan yang diteliti adalah peran penempatan Atase Pertahanan Indonesia di Fiji dalam mendukung strategi diplomasi pertahanan menghadapi tantangan dari Kawasan Pasifik Selatan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran penempatan Atase Pertahanan Indonesia di Fiji dalam mendukung strategi diplomasi pertahanan menghadapi tantangan dari Kawasan Pasifik Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi tantangan dari Kawasan Pasifik Selatan lebih banyak menggunakan diplomasi non-pertahanan. Penempatan Atase Pertahanan Indonesia di Fiji yang merupakan salah satu kegiatan diplomasi pertahanan merupakan salah satu upaya untuk mendukung strategi diplomasi pertahanan Indonesia di Kawasan Pasifik Selatan. Atase Pertahanan Indonesia di Fiji menginisiasi beberapa program kunjungan dan pelatihan pejabat Fiji di bidang pertahanan ke Indonesia, mempromosikan industri pertahanan Indonesia, serta bantuan kemanusiaan penanggulangan bencana. Selain itu Atase Pertahanan Indonesia juga memberikan masukkan mengenai potensi diplomasi pertahanan dengan negara-negara Pasifik Selatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun peran dari Atase Pertahanan Indonesia di Fiji masih sedikit, namun dari berbagai pencapaiannya, penempatan Atase Pertahanan Indonesia di Fiji dapat mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan strategi diplomasi pertahanan Indonesia di Kawasan Pasifik Selatan terutama Fiji.