Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemungkinan dampak terhadap pertahanan dan ketahanan negara yang ditimbulkan oleh AUKUS. Indonesia merupakan negara yang secara geografis berdekatan dengan Australia yang menjadi negara anggota AUKUS. Kerjasama keamanan ini diperkirakan akan menimbulkan security dilemma, perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik dan pasti akan berdampak pada Indonesia. AUKUS juga menimbulkan keraguan dari negara-negara sekitar mengenai agenda tersembunyi yang mungkin disembunyikan oleh pembuat kebijakan. Namun, dengan CBM, keraguan tersebut dapat dihindari. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses Indonesia melakukan Confidence Building Measures (CBMs) dengan Australia untuk menjaga stabilitas kawasan yang kemungkinan akan terpengaruh dengan dibentuknya AUKUS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, studi pustaka dan juga dari dokumen atau pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh negara-negara yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Indonesia menerima dan menghormati keputusan Australia untuk mengakuisisi kapal selam bertenaga nuklir namun harus tetap waspada menghadapi dampak keamanan dan pertahanan yang mungkin terjadi. Dalam hasil penelitian juga ditemukan bahwa Indonesia perlu menyusun kebijakan khusus untuk menghadapi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh AUKUS.