Pemindahan Ibukota Kota Negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara menimbulkan kebutuhan dalam penyesuaian dan peningkatan kemampuan sishankamnas, karena salah satu kriteria utama IKN adalah aman dalam perspektif pertahanan dan ketahanan Nasional. Berdasarkan letak geografis & geostrategis IKN, diperlukan pengembangan kemampuan MRO KRI di Fasharkan Lantamal VI Makassar dalam mendukung operasi laut wilayah IKN Nusantara. Agar proses pengembangan MRO KRI di Fasharkan Lantamal VI dapat berjalan efektif diperlukan strategi yang menjadi objek utama dari penelitian ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi kualitatif dimana sifat kategorinya menyerupai penelitian kualitatif sedangkan karakteristik nilai menyerupai penelitian Kuantitatif. Metode Fishbone bertujuan menganalisis alasan perlunya strategi pengembangan MRO, metode Delphi-AHP bertujuan menganalisis kriteria yang menjadi skala prioritas dan roadmap untuk implementasi strategi pengembangan MRO Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan MRO KRI di Fasharkan Lantamal VI dalam mendukung operasi laut wilayah IKN Nusantara, dilakukan beberapa tahap yaitu dimulai dari tahap identifikasi alasan strategi pengembangan menggunakan metode fishbone, sehingga didapatkan beberapa kriteria pengembangan dan selanjutnya dilakukan pembobotan dengan metode Delphi-AHP. Adapun yang menjadi prioritas utama dalam strategi pengembangan ini adalah strategi peningkatan pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan SDM dan pada tahap Implementasi peningkatan kemampuan SDM berada pada tahun pertama dengan harapan fasilitas pengembangan SDM telah disiapkan agar personel bisa fokus pada pengembangan dirinya. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan tulisan ini dapat menjadi bahan acuan pemangku kebijakan dalam merumuskan perencanaan program kerja di Fasharkan Lantamal VI Makassar untuk mendukung operasi rutin wilayah IKN Nusantara.