Indonesia merupakan negara yang letak geografisnya sangat strategis sebagai tempat perlintasan dua samudra dan benua, sehingga memungkinkan aktivitas lalu lintas perdagangan dari seluruh dunia. Tentunya dengan letak geografis Indonesia, pemerintah wajib menjaga kedaulatan negara dengan menjamin keamanan masyarakat, keamanan wilayah hingga menjaga keamanan nasional.Penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika dan psikotropika merupakan kajian masalah nasional dan internasional. Bahkan, kejahatan narkotika sudah menjadi kejahatan transnasional yang dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir (organized crime). Narkotika tidak hanya memiliki pasar yang menjanjikan dimana mereka dapat menawarkan upah nominal yang fantastis kepada pengedar, tetapi narkotika juga memiliki daya rusak yang sangat serius. Narkotika dapat menimbulkan efek dan pengaruh negatif bagi penggunanya, hingga mencapai potensi lost generation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana ancaman International Drugs Organized Crime terhadap keamanan nasional, dan bagaimana Sishankamrata guna menghadapi ancaman International Drugs Organized Crime dalam rangka menjaga keamanan nasional. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi suatu hal. Hasil penelitian menggambarkan bahwa ancaman International drugs organized crime tidak hanya tentang perang konvensional, tetapi ancaman International drugs organized crime itu langsung menyentuh kepada sendi-sendi kehidupan politik dan kehidupan ekonomi masyarakat. Jenis narkotika yang beredar di Indonesia melalui sindikat golden triangle berupa sabu, ekstasi, dan ganja. Sehingga dalam menghadapi ancaman international drugs organized crime ini masyarakat harus disiapkan secara dini, yang sejalan dengan penekanan dalam Sishankamrata yaitu kesiapan masyarakat sebagai early warning system dalam menghadapi ancaman international drugs organized crime.