Pergerakan kelompok radikalisme di Indonesia mengalami peningkatan aktivitas dan eksistensi yang dibuktikan dengan adanya fenomena perekrutan massal anggota Kelompok NII yang terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat. Perkembangan Kelompok NII merupakan ancaman terhadap kedaulatan negara karena tujuan Kelompok NII adalah ingin mendirikan negara dengan berbasis syariat Islam di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia beserta aparat penyelenggara pertahanan negara yang meliputi BNPT, TNI-POLRI, BIN, Kementerian Pertahanan, dan Pemerintah Daerah perlu menetapkan strategi penanggulangan perekrutan anggota jaringan Kelompok NII di wilayah Garut guna mendukung pertahanan negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola-pola perekrutan yang dilakukan oleh kelompok NII terhadap masyarakat Garut sebagai anggota jaringan kelompok NII beserta strategi penanggulangannya sehingga dapat mencegah terjadinya perekrutan kembali. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis yang berfokus untuk menggambarkan dan menganalisa strategi penanggulangan perekrutan anggota Kelompok NII. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa NII merupakan ancaman nyata diakrenakan masih adanya perekrutan yang dilakukan oleh kelompok NII secara tertutup dan strategi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam penanggulangannya telah berjalan cukup baik, namun masih terdapat persoalan terkait aturan hukum penanganan paham radikal sebagai upaya pencegahan berkembangnya kelompok radikal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ancaman dari perkembangan paham radikal NII belum teratasi dengan baik dikarenakan oleh belum jelasnya definisi radikal dan aturan hukum pencegahan berkembangnya kelompok radikal. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah perlu segera mendefinisikan persepsi radikal serta menetapkan aturan hukum strategi pencegahan kelompok radikal sebagai upaya dalam mendukung pertahanan negara.