Pembentukan Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merupakan satu wujud pelaksanaan program Kontra Radikalisasi oleh BNPT dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme atau radikalisme. Duta Damai berperan sebagai relawan sekaligus mitra yang bertugas melaksanakan kontra narasi dengan memproduksi dan menyebarkan konten-konten positif secara daring maupun luring ditengah masyarakat khususnya generasi muda. Beberapa penelitian terdahulu terkait dengan Duta Damai BNPT menyebutkan bahwa pelaksanaan kontra narasi Duta Damai BNPT dirasakan masih belum optimal dimana kontra narasi Duta Damai BNPT belum menunjukkan dampaknya terhadap ancaman radikalisme di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana pelaksanaan kontra narasi Duta Damai BNPT serta bagaimana optimalisasi kontra narasi Duta Damai BNPT dalam menghadapi ancaman radikal terorisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis untuk menggambarkan pelaksanaan kontra narasi Duta Damai BNPT serta Optimalisasinya dalam rangka menghadapi ancaman radikalisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontra narasi Duta Damai BNPT dilaksanakan melalui pembuatan dan penyebaran konten positif secara daring maupun luring sebagai narasi alternatif terhadap narasi negatif yang disebarkan oleh kelompok radikal teroris yang diukur melalui jumlah konten, jumlah kunjungan situs, jumlah pengikut dan engagement media sosial serta jumlah kegiatan dan peserta kegiatan luring. Optimalisasi kontra narasi Duta Damai BNPT dilaksanakan mulai dari tahap pembentukan, pelaksanaan hingga pemeliharaan Duta Damai untuk memaksimalkan dampak dan sebaran kontra narasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kontra narasi Duta Damai BNPT telah dilaksanakan dengan metode yang baik, namun terdapat kekurangan pada metode pengukuran yang belum dapat menggambarkan dampaknya terhadap audience, sedangkan optimalisasi yang dilaksanakan terkendala regulasi yang membatasi kolaborasi dengan berbagai pihak.