Perspektif Cosmopolitanism menyatakan bahwa baik aksi terorisme maupun kontra terorisme tidak memiliki perbedaan terutama terkait penggunaan kekerasan dan kemungkinan timbulnya permasalahan hak asasi manusia. Penelitian ini melihat bagaimana pemenuhan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam strategi kontra terorisme di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pemenuhan prinsip Hak Asasi Manusia dalam strategi kontra terorisme di Indonesia dan menganalisis penerapan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis yang berfokus dalam menggambarkan penerapan prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam strategi kontra terorisme di Indonesia. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara, dokumentasi serta studi pustaka. Penelitian ini menggunakan konsep pertahanan, kontra terorisme, hak asasi manusia, serta implementasi kebijakan publik sebagai dasar dalam melihat fenomena yang terjadi dan dalam melaksanakan penelitian. Hasil dari penelitian ini yaitu prinsip-prinsip HAM sudah terimplementasi dalam strategi kontra terorisme di Indonesia apabila dilihat dari adanya peraturan perundang-undangan. Prinsip-prinsip HAM telah terimplementasikan dalam pendidikan dan pelatihan apparat Densus 88 serta terdapat mekanisme pengawasan dan pengendalian. Prinsip-prinsip HAM telah diterapkan dengan baik pada RAN PE. Masyarakat berperan dalam pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme melalui aksi-aksi PE dalam RAN PE. Namun dalam pelaksanaannya masih perlu adanya pengawasan serta evaluasi secara terus menerus agar prinsip-prinsip hak asasi manusia dapat terimplementasikan dengan baik pada strategi kontra terorisme.