Kekerasan terhadap perempuan merupakan bentuk diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), yang pada gilirannya menjadi hambatan bagi perdamaian dan keamanan nasional. Selain aktor negara, aktor non negara juga memainkan peran penting dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Jakarta Feminist dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan budaya patriarki guna mendukung keamanan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer melalui wawancara semiterstruktur dan observasi partisipasi pasif, serta sumber data sekunder melalui dokumentasi atau studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan berdampak besar terhadap perekonomian karena mengakibatkan tingginya biaya perawatan kesehatan hingga biaya hukum, serta hilangnya produktivitas perempuan yang akan berpengaruh pada stabilitas keamanan nasional. Sebagai aktor non negara, Jakarta Feminist menjalankan perannya melalui beberapa program seperti pelatihan, diskusi publik, dan membuat konten media dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak mulai dari sektor swasta, media, akademisi, organisasi internasional, hingga pemerintah.Peran Jakarta Feminist dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan di Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan ekspektasi masyarakat, dimana dapat menciptakan rasa aman dan damai pada perempuan dari ancaman kekerasan guna mendukung keamanan nasional.