Ancaman Covid-19 mengakibatkan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan konflik. Potensi konflik dalam konteks keamanan nasional berkaitan dengan keresahan sosial, ekonomi maupun perilaku di tengah situasi anomi. Selain berdampak pada aspek ekonomi, dampak Covid-19 memiliki korelasi terhadap aspek ekologi di Kabupaten Tabanan. Namun, aspek sosial-budaya termanifestasi dalam Plastic Exchange memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan masyarakat dari ancaman non-militer maupun sebagai salah satu elemen dalam praktik pencegahan konflik horizontal. Aspek sosial-budaya menjembatani penguatan aspek ekonomi dan ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi konflik dan pencegahan konflik horizontal melalui pemanfaatan sampah di Kabupaten Tabanan oleh program Plastic Exchange. Metode kualitatif menjadi dasar terwujudnya penelitian karena menjelaskan fenomena secara real dan natural. Analisis data menggunakan tahapan yang dikemukakan oleh Miles,Huberman dan Saldana. Data divalidasi dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi konflik horizontal di era Covid-19 yang berkaitan dengan upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Potensi konflik horizontal dapat dikelola melalui penerapan ekonomi sirkular yang membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan potensi sampah. Kesimpulannya, peran I Made Janur Yasa dalam Plastic Exchange sebagai aktor non-negara mendukung keamanan nasional sektor sosial dan lingkungan dalam penerapan ekonomi sirkular.