Konsep pertahanan semesta dibangun dengan postur pertahanan yang melibatkan seluruh masyarakat, termasuk melalui Komponen Cadangan (Komcad). Kebijakan Komcad bersifat sukarela. Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada tahun 2021 membentuk Komcad sebagai hasil analisis ancaman yang komprehensif. Kemhan RI dalam upaya menarik minat masyarakat untuk bergabung dengan Komcad masih belum optimal. Kemhan mencatat hampir 10.000 orang telah mendaftarkan diri masuk dalam Komcad. Hanya sekitar 0.0156% masyarakat yang menunjukkan minat bergabung pada Komcad dengan asumsi 67 Juta penduduk memenuhi syarat. Oleh karena itulah dibutuhkan manajemen strategi komunikasi Kemhan ditinjau dari aspek komponen komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen strategi komunikasi; tantangan dan hambatan; serta strategi komunikasi Kemhan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk bergabung pada Komcad. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis SWOT. Pengambilan sampel pada Ditjen Pothan Kemhan RI menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 2 orang, anggota Komcad (1 orang) dan masyarakat di wilayah DKI Jakarta menggunakan metode snowball sampling sebanyak 4 orang. Data didapatkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen strategi komunikasi meliputi perencanaan strategi (planning), pengaturan organisasi komunikasi (organizing), pelaksanaan strategi yang mengandalkan komunikator berkapasitas (actuating), serta pengawasan dan evaluasi strategi yang dilakukan secara simultan (controling). Manajemen strategi komunikasi Kemhan belum optimal karena adanya tantangan dan hambatan seperti keterbatasan anggaran, keragaman persepsi masyarakat, tantangan media interaktif, karakteristik target komunikan, pemerataan sosialisasi, dan pelaksanaan strategi yang belum sempurna. Strategi komunikasi perlu dilaksanakan lebih baik untuk meningkatkan minat masyarakat bergabung pada Komcad. Terdiri dari strategi peningkatan (SO), strategi perbaikan (WO), strategi optimalisasi (ST), dan strategi untuk bertahan (WT).