Posisi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai Center Of Grafity (CoG) dipengaruhi ALKI II di Selat Makassar, dengan potensi ancaman terhadap keamanan dan pertahanan negara. Diperlukan sistem pertahanan negara dengan pemanfaatan informasi/data lingkungan dalam menyiapkan model ruang pertahanan bawah air pada penyelenggaraan Peperangan Ranjau di perairan Kalimantan Timur. Penelitian ini mengkaji tentang penerapan manajemen Informasi berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam Peperangan Ranjau. Penelitian ini menggunakan metode mix method, pada analisis kualitatif memanfaatkan data dari para informan dan expert yang memahami informasi lingkungan geografi dan Peperangan Ranjau. Sedangkan analisis kuantitatif memanfaatkan parameter hidro-oseanografi, berupa: 1) Kedalaman laut; 2) Jenis dasar laut; 3) Profil dasar laut; 4) Gelombang Laut; dan 5) Arus laut. Data tersebut diolah melalui indeks/skoring dan fuzzy variables, sedangkan pada analisis spasial diolah menggunakan software ArcToolbox GIS 10.4. Hasil penelitian yang didapat, merekomendasikan parameter dan kriteria hidro-oseanografi pada penentuan wilayah potensial untuk penyelenggaraan Peperangan Ranjau di perairan Kalimantan Timur. Penentuan parameter dan kriteria berpengaruh, disesuaikan aspek operasional kemampuan Peperangan Ranjau berupa, operasi peranjauan dan kegiatan Tindakan Perlawanan Ranjau (TPR). Selain itu, penelitian ini mengonstruksi konsep manajemen informasi dalam Peperangan Ranjau sebagai bagian tata kelola sistem informasi, meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, dan pemanfaatan informasi geografis. Penerapan manajemen informasi berbasis SIG akan mengoptimalkan pertahanan di laut, khususnya dalam penyelenggaraan Peperangan Ranjau di perairan Kalimantan Timur.