Secara geostrategis, wilayah Indonesia memiliki posisi yang strategis mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang terjadi di wilayah Koarmada I. Manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa mencapai tujuan. Terdapat beberapa hal yang kurang optimal berkaitan dengan sumber daya baik unsur KRI, serta masih belum terpenuhi kebutuhan penyediaan VSAT bagi seluruh kapal yang melaksanakan Operasi Keamanan Laut serta terbatasnya lokasi bekal ulang yang berpengaruh terhadap penggelaran sektor operasi KRI. VSAT adalah sistem komunikasi Wide Area Network atau WAN. Singkatnya, WAN adalah jaringan yang memiliki jangkauan yang sangat luas dan dapat mencakup negara atau benua. VSAT merupakan alat yang berguna untuk menerima dan mengirimkan sinyal ke dan dari satelit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi pelaksanaan Operasi Keamanan Laut dan menganalisis optimalisasi Operasi Keamanan Laut untuk menjaga kedaulatan di wilayah Koarmada I. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi di Staf Operasi Mabes TNI, Staf Operasi Mabes TNI AL dan Staf Operasi Koarmada I. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa Optimalnya pelaksanaan Operasi Keamanan Laut yaitu dengan menggunakan pola tunggu, sehingga terwujudnya kedaulatan negara. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah perlunya penambahan unsur KRI, perlunya dilakukan pemasangan VSAT bagi seluruh kapal yang melaksanakan Operasi Keamanan Laut serta memanfaatkan KRI jenis Frosh sebagai pendukung penyedia bahan bakar bagi unsur operasi.