Dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dalam memperkuat industri alat utama sistem persenjataan, PT Pindad mendapat tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2015 sebesar Rp700 Miliar. Penggunaan dana PMN pada PT Pindad diinvestasikan pada enam program utama yakni; pembangunan lini produksi munisi kaliber besar, pengembangan lini produksi tank dan kendaraan tempur, peningkatan kapasitas lini produksi munisi kaliber kecil, perbaikan lini produksi senjata, pengembangan bisnis peledak industrial, serta peningkatan fasilitas pengembangan produk dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis impelementasi, kendala, dan upaya penggunaan dana PMN pada PT Pindad tahun anggaran 2015 dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. Metode yang digunakan adalah kualitatif, data penelitian diambil dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan program investasi yang dilakukan PT Pindad sampai dengan triwulan III tahun 2022 sudah mencapai 99,1%. Implementasi PMN pada PT Pindad dari perspektif komunikasi, sumberdaya, disposisi maupun birokrasi telah berjalan baik. Terhitung sejak tahun 2016, PMN pada PT Pindad berdampak pada peningkatan keuntungan perusahaan sebesar 6% setiap tahunnya. Kendala dalam implementasi PMN pada PT Pindad adalah kerugian selisih kurs, keterlambatan pengiriman mesin dan tenaga ahli untuk proses instalasi, kerjasama operasi dengan perusahaan Solar India dalam pengembangan peledak industrial dilaksanakan tidak menggunakan dana PMN, dan pembatalan pembangunan fasilitas uji kendaraan khusus. Upaya yang dilakukan PT Pindad adalah dengan melakukan pembelian valas di awal untuk nilai yang sudah terkontrak, melakukan proses persiapan pengapalan untuk pengiriman mesin, serta melakukan penjadwalan tenaga ahli dari vendor untuk mempercepat proses komisioning. Kesimpulan penelitian bahwa implementasi PMN pada PT Pindad dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.